Presiden Negara Antahberantah ingin belajar dari Lee Kuan Yew bagaimana caranya memilih menteri yang pintar. Maka dia datang menemui Lee Kuan Yew
Bagaimana caranya memilih menteri yang pintar, Pak Lee?
Gampang, jawab Lee, “Kita test saja kecerdasannya.”
Dan Pak Lee itu pun memanggil PM nya, Goh Chok Tong.
Lee mengajukan satu pertanyaan yang harus dijawab Goh dengan cepat dan tepat:
“Hai, Chok Tong, misalkan orangtuamu punya anak tiga orang. Siapakah gerangan anak yang bukan kakakmu, dan bukan pula adikmu?”
Goh menjawab tangkas, “Ya itu saya sendiri.”
Lee bertepuk tangan, “Angka 10 untuk Goh. Sebab itu dia kupilih!”.
Presiden Negara Antahberantah sangat terkesan kepada cara memilih gaya Lee Kuan Yew ini. Dia pulang ke negaranya dan segera menguji Perdana Menterinya.
“Pak Karmoto,’’ kata Presiden, “Saya ingin mengujimu.
Ada satu pertanyaan yang harus kamu jawab: misalkan orang tuamu punya anak tiga orang. Siapakah gerangan anak yang bukan kakakmu, dan bukan pula adikmu ?”
Ternyata Karmoto tidak segera bisa menjawab. Tapi dia punya akal dan minta permisi sebentar ke luar ruangan, dimana menunggu Tole yg pintar.
“Coba, Mas Tole,” katanya kepada bawahannya ini. “Misalkan orang tua situ punya anak tiga.
Siapa gerangan anak yang bukan kakaknya situ dan bukan pula adiknya situ?”
Tole berpikir lima menit, lalu menjawab: “Itu saya, Pak.”
Karmoto senang, dan masuk kembali ke ruang Presiden. Dia langsung maju. “Jadi tadi petunjuknya …eh, pertanyaannya bagaimana, Pak Presiden ?”.
Pak Presiden dengan sabar mengulangi, “Orang mu punya anak tiga orang. Siapakah anak yang bukan kakakmu dan bukan adikmu?”
Karmoto kali ini menjawab tangkas: “Ya, Tole, Pak!”.
Pak Presiden negara antahberantah ketawa geli. “Pak Karmoto ini gimana! Jawabnya yang benar, ya, Goh Chok Tong, dong!”
Jangan berlagak di hadapan raja, atau berdiri di tempat para pembesar. Amsal 25:6
animasi
2 tahun yang lalu