Pak Yustinus protes ketika
mengetahui anaknya, Yusuf, ditolak masuk Sekolah Tinggi Teologi (STT).
"Tidak adil itu, mengapa Yusuf ditolak jadi mahasiswa teologi, bukankah
ia ingin melayani Tuhan? Mengapa STT sendiri yang menjadi penghalang,
bagaimana ini?"
"Sudahlah, Pak Yustinus, bukankah Yusuf bisa mendaftarkan diri ke fakultas lain?" kata Pak Anton, temannya, menghibur.
"Masalahnya, ia sudah tiga kali gagal UMPTN. Saya yang menganjurkannya masuk sekolah teologi saja," jawab Pak Yustinus enteng.
Gembalakanlah kawanan domba Allah
yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai
dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi
dengan pengabdian diri.
(1 Petrus 5:2)
(1 Petrus 5:2)