Sebuah negara sedang dilanda krisis ekonomi
berkepanjangan. Sang Presiden pun menyempatkan diri berkeliling dari
dalam pesawat untuk melihat secara langsung penderitaan rakyat negara
itu. Ia pun ditemani oleh Ibu Negara.
Dalam perjalanan tersebut, sang presiden melihat
banyak sekali rakyat yang menderita, terutama di daerah terpencil.
Presiden merasa iba. Ia berkata pada Ibu Negara, "Bagaimana kalau kita
terbang lebih rendah dan melemparkan banyak uang kepada rakyat supaya
mereka bisa membeli makanan dan kebutuhan lainnya? Selain itu, mereka
pasti akan selalu mengingat kebaikan suamimu ini ...."
Ibu negara hanya diam saja mendengar usul suaminya.
"Jangan khawatir, Istriku. 'Kan uang kita masih
banyak? Kita tidak akan kekurangan hanya dengan membagikan beberapa
ratus juta saja. Lagi pula rakyat akan semakin mendukung suamimu ini
sehingga kita akan memperoleh keuntungan yang lebih banyak dari yang
kita keluarkan."
Ibu negara masih diam. "Kenapa kamu ragu?" tanya presiden.
"Mas, kalau saya lihat, kayaknya ... rakyat lebih senang kalau Mas yang terjun langsung melihat mereka ...."